Selasa, 31 Maret 2015

manskecape

 






      
Dedicated for Pama Training Batch 5
 
   2 - 4, 9 - 11  October  2006
 
By  :  John_deboer
 

DAFTAR ISI












A. GENERAL MINESCAPE

1. CREATE  PROJECTS

       
Tentukan X & Y dimana lokasi project kita, ambil saja kira2 dimana titik tengah dari project tersebut

1.1        . Click Exceed
1.2          Click Minescape 4.115



Click Create Project :


Letakkan kurson pada kolom isian Project path, ketikkan nama Project Pama_bacth5, dibelakang  D;\Projects\

Masukkan koordinate Center dari Easting & Northing Project Kita

Settup Current unit jika diperlukan (letakkan kursor pada kolom unit yang dituju, click mouse kiri 2 kali), akan tampil tampil beberapa macam unit.

Click “Create Project”


Konfirmasi, click  “Create Project”

Konfirmasi click “Create Project” ini akan mengakiftan system pada minescape untuk membuat/menyimpan projects tersebut pada folder yang telah ditentukan, yaitu pada D:/project/,  hal ini dapat kita lihat pada Windows explorer.



Click  “OK”



2.  CREATE  DESIGN FILE


Bayangkan suatu rumah, dengan 2 lantai,
Dimana pada masing-masing lantai tersebut terdapat kamar-kamar
Bayangkan didalam kamar-kamar tersebut terdapat benda-benda yang sesuai dengan fungsi kamarnya

Dan bayangkan seandainya dikamar tidur hanya terdapat anda dan seorang wanita yang Cantik......Wah...he...he (yang ini jangan dibayang-bayang terus)

OK,

Didalam minescape 2 lantai tersebut dapat kita analogikan dengan :
                Lantai 1  =  Design File
                Lantai 2  =  Triangle File ( akan dijelaskan nanti)

Pada lantai 1 terdapat kamar-kamar (Kamar makan, kamar tidur utama, kamar tidur anak, kamar mandi,.........), begitu juga dalam minescape didalam design file tersebut terdapat kamar ”Block”, kamar ”Surface” yang secara default/otomatis kedua kamar tersebut terbentuk pada saat project dibuat.

Untuk keperluan pengelompokan pada pekerjaan kita, kita dapat membuat design file - design file lainnya seperti :

Dholes  = yaitu kamar atau design file  yang berfungsi untuk menyimpan grafis yang berhub dgn hole
Section2D = yaitu kamar atau design file yang berfungsi untuk menyimpan grafis yang berhubunga dengan penampang / cross section
Topografi  = yaitu kamar atau design file yang berfungsi untuk menyimpan grafis yang berhubungan dengan topografi
Dan lain sebagainya

Cara membuat design file tersebut, dapat dilakukan dengan 2 cara

Cara pertama

Click Minescape explorer / design file / click icon create



maka akan tampilah  jendela seperti dibawah ini


Ketikkan nama design file yang akan kita buat, untuk spatial orientation dapat kita abaikan karena origin terebut telah mengikuti koordinate yang sama pada saat kita “create project”.

“OK”

Cara kedua



Click 1 icon open write file


Letakkan crusor pada kolom name / click kanan /create
Maka akan tampilah jendala yang sama seperti jendela pada cara 1


Ketikkan nama design file yang akan kita buat, untuk spatial orientation dapat kita abaikan karena origin terebut telah mengikuti koordinate yang sama pada saat kita “create project”.

“OK”

3. CREATE  LAYER


Pasti masih ingat dong, soal membayangkan kamar tidur (design file) yang didalamnya ada wanita cantik ......
          Nah benda benda yang ada didalam kamar didalam minescape kita sebut sebagai LAYER (lembar kertas grafis)
Dalam kehidupan yang tertata rapi kita harus meletakkan benda-benda kedalam kamar sesuai dengan fungsinya, tidak meletakan guling (layer) kedalam kamar mandi atau meletakkan sabun (layer) kedalam kamar tidur, begitu juga dalam minescape jangan meletakkan layers yang berhubungan dengan topografi kedalam design file dholes atau sebaliknya.

Cara membuat design file tersebut, dapat dilakukan dengan 2 cara

Cara pertama

Minescape explore / design files / letakkan kursor pada design file mana kita akan membuat layer / click icon create / masukkan nama apa layer tersebut


Cara kedua

Melalui  design file yang sedang aktif , hal ini berarti bahwa layer akan tersimpan pada design file yang sedang aktif tersebut.

Letakkan curson pada kolom “Current design layer / click kanan / create

Apa yang telah kita lakukan baik pada saat “Create Design file” dan “Create Layer”, hasilnya nya dapat dilihat pada minescape explorer


4.  IMPORT TOPOGRAPHY DATA


Bentuk data yang dapat di import kedalam minescape dapat berupa ASCII file, DXF/DWG, SURPAC, dan lain sebagai nya

Berikut contoh format data dalam bentuk ASCII file, data topografi yang terdiri dari X easting, Y northing & Z elevation.


Data diatas merupakan data topografi dalam bentuk angka-angka ===è lalu bagaimana bentuk garfisnya, oleh karena itu kita perlu meng “IMPORT” data tersebut menjadi suatu layer kedalam suatu design file (pasti akan kita letakkan didalam design file “topo” karena data adalah data topografi).

Minescape explorer / click kursor di folder design file / click icon import

Pilih tab divider “ASCII”

Pada Input  :
File name  masukkan atau pilih nama data yang akan kita import

Format ;  pilih format yang sesuai dengan urutan seperti apa data kita (umumnya urutan 1 yaitu X, ke 2 Y dan ke3 Z ==è oleh sebab itu pake format “XYZfree”

Pada Output :
Design file : gambar dari data2 tersebut akan kita simpan di design file apa.
Layer  : lembar kertasnya kita kasih nama apa, krn data tersebut merupakan data2 point topografi === maka lebih baik kita kasih nama pnt_topo

Default Control
Perhatikan saja 2 hal yaitu : display definition & class
Display difinision : maksudnya mau kita kasih warna apa point-point tersebut
Class ; karena data tersebut merupakan point survey topografi maka kita pilih “point”


Lalu   “OK”

Nah berarti kita sudah mempunyai lebar kertas “layer”  bernama pnt_topo yang kita simpan didesign file “topo”
Lihat hasilnya
Buka design file topo pilih layernya



5.  GENERATE CONTOUR


Kontur dapat dibuat dari berbagai macam jenis input seperti dari : data, design, expression, grid, surface, table dan triangle. Untuk saat ini kita hanya akan membahas pembuatan kontur dari data, design dan triangle.

5.1. Generate Contour dari Data


Yang dimaksud data disini yaitu data point-point topografi yang berupa angka-angka X, Y dan Z (seperti halnya file : topo_xyz.prn)

GRAPHICS / CONTOUR / DATA



INPUT
File name :  click pada simbul segitiga, pilih nama file data

OUPUT
Design file  :  pilih nama design file nya
Layer  : ketik kan ingin diberi apa nama layernya, karena merupakan contour, awali nama layer dengan Cnt_, karena kontour nya kontur topo maka ikuti namanya dengan topo, karena dibuatnya dari data ikuti dengan data, sehingga nama layernya Cnt_topo_data.


TAB DIVIDER “CONTOUR”
Interpolator  : pilih mo mempergunakan interpolator apa
Type   : tetap interval, karena kontur adalah interval beda tinggi
Smooth :  kehalusan lekukkan – lekukkan garis kontur
Contour Interval  : perubahan perbedaan garis kontur
Annotation frequency : kekerapan nilai elevasi kontour

TAB DIVIDER “DOMAIN”


Berfungsi untuk membatasi area yang akan dibentuk kontur nya,
Jika iya, kita ingin membatasi, maka letakkan kurson pada kolom Poligon ID, lalu click  kanan dan ”Pick”, Pick memilih ID poligon sebagai batasnya,
Inclusive jawabnya Yes atau No jika Yes maka hanya yang didalam poligon ID itu saja yang akan dibentuk konturnya, jika No sebaliknya.

Akan tetapi untuk saat ini kita kosong kan saja, semua data akan dibentuk konturnya.

TAB DIVIDER “LIMITS”



Sheet spec  : akan dijelaskan nanti, untuk sementara kosongkan
Minimum & maksimul level : kosongkan, karena kita tidak ingin membuat batasan ketinggian kontur.

TAB DIVIDER “DISPLAY DEFINITIONS”



Hanya memilih warna,

Setelah semua tab diveder selesai, CLICK ”OK”,
Ingat OUTPUT nya dimana  ! ! !

Lihat hasilnya ……..
Kita letakkan Output nya dimana, di Design file apa ? dan apa nama layernya ?

5.2. Generate Contour dari Design


Yang dimaksud design yaitu suatu data yang telah kita tuangkan dalam bentuk grafis, contoh nya point-point topografi X,Y dan Z (file XYZ_topo.prn) yang sebelumnya berupa data angka-angka, lalu angka-angka itu setelah kita IMPORT maka menjadilah sebuah design bentuk grafis dengan nama lembar grafis atau layer “pnt_topo”

Nah dari lembar grafis / layer ini lah kontur tersebut dibentuk.

GRAPHICS / CONTOUR / DESIGN



INPUT
Design file :  topo
Search layers  : pnt_topo

OUPUT
Design file  :  pilih nama design file nya
Layer  : ketik kan ingin diberi apa nama layernya, karena merupakan contour, awali nama layer dengan Cnt_, karena kontour nya kontur topo maka ikuti namanya dengan topo, karena dibuatnya dari design ikuti dengan dgn, sehingga nama layernya Cnt_topo_dgn.


Untuk Tab divider – Tab divider lainnya penjelasan sama seperti penjelasaan pada saat generate contour dari data.


5.3. Generate Contour dari Triangle


Guna membentuk kontur dari Triangle, maka sebelumnya kita harus membentuk Triangle itu sendiri, Triangle adalah triangulasi dari point-point data


Ilustrasi   :

Hexagon: CONTOUR
 
















5.3.1  Generate Triangle

Seperti terlihat pada ilustrasi diatas, bahwasannya membentuk Triangle dapat dilakukan dengan mempergunakan sumber input dari data, design, table,

5.3.1.1 Generate Triangle dari Data

MODEL / TRIANGLE / DATA

Tab Divider Main

Input  :  masukkan dengan memilih apa nama data XYZ yang berupa angka-angka

Triangles
        File : Ingat kita menganggap Design file itu kamar-kamar yang ada di tingkat 1,  sedangkan triangle file adalah juga kamar-kamar akan tetapi berada di tingkat 2, nah sekarang kita sudah punya nama suatu kamar ditingkat 2 belum ? jawabnya belum, nah sekarang kita bikin kamar ditingkat 2 tersebut dengan nama Topo_tri  yang nantinya kamar tersebut akan berisi layer-layer yang berhubungan dengan trianglusi topografi.

        Layer : nah kalo di file tadi kita bicara kamarnya, di layer ini kita masukkan apa nama layer / lembar kertas untuk mengambarkan output
        Surface name : Setiap kita melakukan proses triangulasi kita dapat bersamaan membentuk suatu surface/permukaan bidang dari data input tersebut

Tab Divider Option

 

Boundary Polygon Output :  seandainya kita mengingikan membentuk suatu batas terluar dari proses trianglusi tersebut
         Design file & Layer : ingin diletakkan dikamar mana dan apa nama layernya

Contorls :
    Convexity  : mengatur sampai sejauh mana triangulasi akan dibuat pada daerah dimana tidak ada data, kirasan nilai 1 – 5

Sheet, minimum dan maximum level : kosongkan saja

Polygon Domains :  berfungsi untuk membatasi area yang akan diberi pengecualian, misalnya pada area tertentu area tersebut tidak ingin kita buat triangulasinya.


CLICK  “OK”

Lihat hasilnya  : Ingat tadi kita telahkan hasilnya di “Triangle file” yang bernama “topo_tri” dan layernya bernama “topo_xyz”
Oval Callout: ATTACH REFERENCE
 


Click Icon Attach reference / Surce type pilih Triangle file / lalu pilih tadi kita taruh dikamar mana dan apa nama layernya.

5.3.1.2 Generate Triangle dari Design

MODEL / TRIANGLE / DESIGN

Tab Divider Main



Input  :  karena dari design file maka masukkan dimana design file dan layer yang akan kita bentuk triangulasinya.

                Untuk yang Triangles dan Tab divider “option” penjelasannya sama seperti diatas.


5.3.1.3  Generate Triangle dari Tabel

MODEL / TRIANGLE / TABEL



Dikarenakan kita belum memiliki Tabel nya, maka proses ini tidak dapat kita lakukan,
 Data. prn ===è kita ubah dalam minescape menjadi bentuk “Tabel” ==è dari table ini lah kita proses membentuk triangulasi.

Proses ini untuk sementara kita tunda, guna kepentingan penyerapan materi.


6. CREATE  SHEET SPEC


Sheet spec adalah batasan yang kita diberikan kepada minescape guna membatasi hanya area yang terletak didalam batasan /sheet tersebut yang akan dievaluasi atau akan di proses.

Bayangkan Sheet tersebut seperti Kerangka / Frame
Dari sebuah Ayakan pasir


Nah sekarang gimana caranya kita membuat Sheet_SPEC

Minescape explorer / spec /  cari dulu apakah dibawah folder spec tersebut terdapat subfolder yang bernama “sheet”, jika tidak ada maka pilih icon Create



Maka keluar window pilihan seperti dibawah, click tanda panahnya untuk memilih, pilih yang “sheet”




Lalu keluar window seperti dibawah




Sheet name : mo kita beri apa nama sheet terebut, usahakan nama sheet itu mewakili suatu nama project tersebut atau Pit tertentu, missal “sheet_batch5” atau “sheet_pit1”

Selanjutnya, pilih icon disebalah kanan nama sheet , pilih yang gambar tanda +
, Click OK

Pada bagian paling bawah “command bar”, terdapat perintah  “enter sheet fence”, artinya masukkan batasan dari sheet tersebut,







Click sebelah kiri atas dan kanan bawah dari batasaan sheet tersebut
Secara otomatis, minescape akan mengisi kordinat batasan2 seperti dibawah ini



Click “OK”

Pembuatan Sheet Spec selesai

Klo tadi kan kita bikin “Sheet_Spec” yang merupakan batasan, …. Lalu timbul pertanyaaan dalam benak kita gambarnya seperti apa sih ?
Graphic / anclliries / sheet



Judulnya aja “draw a sheet into design fie” artinya gambar kan sheet kedalam design file…

Masukkan nama sheet spec yang baru saya kita buat, yaitu Sheet_batch5

Output ; mau ditaruh di laci mana
Layer  ; lembar kertasnya mo dikasih nama apa “ ya akan lebih-lebih baik jika lembarnya namanya sama  Sheet_batch5


7. CREATE  GRID SPEC


Masih Ingat kan, kita membayangkan Bayangkan Sheet tersebut seperti Kerangka / Frame
Dari sebuah Ayakan pasir

Nah grid itu adalah jaring-jaring yang berada didalam sheet/kerangka/frame tersebut.
Titik-tik pertemuan dari Grid tersebut beerfungsi untuk menyimpan data, yang didalam minescape disebut sebagai Node

Kerangka/batasan terluar dari grid tersebut mana ?.... yaitu pergunakan sheet yang sudah kita bentuk…

Minescape explorer / spec /  cari dulu apakah dibawah folder spec tersebut terdapat subfolder yang bernama “grid”, jika tidak ada maka pilih Create



OK…



Source Sheet Spec ;
Masukkan nama sheet spec  ; batasan/kerangka nya

Grid Spec name ;
Kita mo kasih nama apa gridspec/ jaring2  kita
Umumnya nama gridspec ; harus mewakili suatu sheet/kerangkan, dan dibelakang nama tersebut diikuti dengan cellsize/ukuran jaring2 nya

Contoh diataskan sheet kita “Sheet_batch5” jadi alangkah tepat klo gridspecnya kita beri nama “grd_batch5_25”

Definition ;

Pada kolom2 isian dibagian “definition”, semuanya tidak perlu diubah, hanya 1 kolom yang perlu kita ubah yaitu colom cell Size ; masukkan berapa ukuran cellsize/jaring2 kita,,,,,,,,,setelah kita masukkan suatu nilai tertentu, selalu sheet name tiba2 kosong ==è oleh sebab itu harus kita pilih kembali ==è lalu

OK

NAH sampai langkah ini berarti kita sudah mempunyai sheetspec dan grid spec

8. CREATE  GRID FILE


    Kita sudah bikin grid spec nya, nah apa yang dimaksud dengan grid file yaitu suatu file yang berbetuk grid (dimana grid tersebut memakai jarring-jaring atau grid spec yang mana),  grid file ini dapat berupa grif file topo, ataupun grid file skema (akan dijelaskan nanti)

      Tujuannya kita ingin memasukkan data-data topografi menjadi bentuk grid file

NB : recomendasi dari Minescape akan lebih baik jika surface topografi yang dipergunakan didalam model skema merupakan surface yang berasal dari Gridfile

      Perlu di ingat bahwa proses ini kita hanya baru membentuk gridfile & surface nya saja, data topografinya belum dimasukkan ke gridfile & surface tersebut

MINESCAPE EXPLORER / GRID FILE / ICON CREATE



File Spec :
Karena kita akan memproses gridfile sehubungan dgn topografi, maka gridfile nya kasih nama topo_orig
Grid file  : metres
Grid distance  : metres
Value at each node =è pada colom Value  : ketikan topo_orig,,,, value topo_orig ini adalah nama Surface topografi yang nanti terbentuk

Grid Spec ; pilih girdspec / jaring2 mana yang akan kita pakai. grd_batch5_25

OK,

Kita sudah membuat suatu gridfile, yaitu grid file dengan nama topo_orig, akan tetapi isi dari gridfile tersebut masih kosong

Selanjutnya kita akan memasukkan topografi tersebut kedalam gridfile, data topografi tersebut dapat berasal dari data, design, ataupun dari triangle (akan lebih baik jika mempergunakan triangle)


9. CREATE  SURFACE TOPOGRAFI FROM GRIDFILE


Nah ini adalah langkah dimana kita meng import atau memasukkan data topografi kedalam gridfile yang telah kita buat sebelumnya.

Model / grid / anda dapat melakukan baik dari data, design atau dari triangle

Untuk contoh ini kita pakai input dari Triangle


Input ;
Triangle file : kamar triangle mana kita menyimpan layer triangulasi topografi.
Layer   ; masukkan nama layer nya.   

Output  ;

Grid file : masukkan nama gridfile yang akan kita isi dengan topografi
Value  ; secara otomatis merupakan value dari gridfile tersebut

Poligon domains   ;
jika kita ingin membuat batasan dari pada suatu area didalam/diluar polygon tersebut data t yang akan topogrfi tidak dimasukkan kedalam gridfile

Controls ….




OK…

berarti sudah mempunyai Surface Topografi dari grid yang bernama Topo_orig.



b.  STRATMODEL


Maksud

Startmodel adalah produk yang dipergunakan untuk membuat model struktur geologi deposit batubara, guna membentuk suatu model struktur geologi batubara yang komprehensif maka diperlukan data-data seperti data-data lubang bor, data survey, data singkapan dan data struktur patahan. Dari hasil pemodelan tersebut selanjutnya dapat dibuat kontur struktur roof & floor dari masing-masing lapisan batubara dan sayatan penampang

Perintah-perintah didalam produk Stratmodel selain berfungsi untuk aplikasi pemodelan struktur geologi batubara juga berfungsi untuk melakukan pemodelan kualitas batubara, sehingga dapat pula menghasilkan kontour iso kualitas dari masing-masing lapisan

Tujuan


b.1. CREATE  SCHEMA


sCHEMA / CREATE

Tab Divider Model 


Masukan / ketik apa nama Schema (seharusnya nama schema menunjukan suatu lokasi or project tertentu)
Contoh  : S_batch5

Model files
Tabel File :  S_batch5
Grid File  :  S_batch5

Pada Modelling Control
Topografi ; masukkan surface topografi dari grid (ingat section A.9)


Tab divider Default 



Pilih, Interpolator, Power/order serta search radius yang akan kita gunakan

Tab Lithology 

Jika kita mempergunakan batasan bahwa parting dengan ketebalan minimum ... akan kita anggap sebagai resource, maka kolom lithologi ini kita masukkan code resource yang sama pada data bor holes, contoh code CO



Tab Element 



1.   Jika kita ingin memasukkan zone pelapukan, maka kolom pertama masukkan nama Weat or BHWE or W  (yang artinya weathering)
2.   Kolom ke 2 dan seterusnya, masukkan nama seam batubara, berurut dari seam termuda hingga tertua
3.   Type, untuk weat adalah surface, sedangkan untuk batubara adalah interval
4.   Relation dan continunity samakan seperti diatas

Ingat tab divider ini hanya untuk batubara yang dikatagorikan sebagai  Element (batubara yang merupakan percabangan)


Tab Compound



Adalah untuk penamaan batubara yang gambungan dari percabagan (element)










Tab Survey


Apabila kita mempunyai – data subcrop yang sudah berupa layer grafis didalam design file, maka layer tersbut dapat kita pergunakan didalam pemodelan

posisi titik subrop tersebut adalah untuk seam apa, posisinya roof atau floor,
kita letakkan di design file mana dan apa nama layernya


Tab Conformable



1.   Untuk Name,  no 1, sesuaikan dengan nama apa kode weathering zone, lihat tab divider  element
2.   untuk nama, no 2,  selalu tulis kan COAL

3.   Tren surface, untuk Weathering tren nya kita mengikuti trend surface topografi

4.   tren Coal, kita akan pilih seam mana yang akan kita pergunakan sebagai tren dari model2 strukutur batara

5.   Lowest interval…unutk weat, pilih sampai weat juga

6.   lowest interval untuk batubara ; pilih sama batas bawah mana ternd tersebut akan batubara tersebut


Tab divider Limit

Jika kita ingin membatasi area tertentu tidak akan kita model

Tab divider FAULT




Anda telah sukses membuat “SCHEMA”

b.2. SETUP CURRENT MODEL


tujuannya yaitu menentukan Model schema yang akan kita pergunakan yang mana, serta design file yang berhubungan dengan drillholes apa namanya, sehingga pada waktu proses pemodelan mesin langsung menuju ke Setup yang kita tentukan.


Schema name  : kita telah membuatnya
Model Type : Rekomendasi Mincom mempergunakan Grid
Quality model : untuk sementara kita abaikan dulu, ini berhubungan dengan quality
Drill hole file  : Jika anda belum membuat design file atau kamar yang nantinya dipergunakan untuk layer yang berhubungan dengan drillholes, maka anda dapat mempersiapkannya sekarang,  dengan cara letakkan kurson pada kolom isian drill hole file lalu click kanan dan create design file
”OK

b.2. SETUP DISPLAY DIFINITION


tujuannya yaitu menentukan warna untuk tiap-tiap seam batubara (interval) dan surface nya.

Setup / Display Defs / Interval


Pilih nama schema nya, secara otomatis mesin akan membarikan nama Interval nya, kita hanya menentukan color dan lain2nya,  click kanan 2x maka akan tampil pilihan


Setup / Display Defs / SURFACE




b.3  IMPORT  DRILL HOLES DATA


Dalam melakukan import drillholes ada 2 macam format data yang perlu kita siapkan, yaitu format survey dimana data-data didalam nya berisi  Holename, X, Y, Z, dan Total depth
Sedangkan format yang lainnya adalah format Litologi dimana data-data didalamnya berisi Holename, Stratigrafi Unit (nama Seam), From, To, dan lithogi jika ada.

Berikut adalah contoh format Survey


Bikin teratur, misal lebar (colom width) masing2 kolom 10 atau 15,  rata kanan, 2 desimal dibelakng koma, setelah itu save As : masukkan namanya missal ; surv_dh_batch5, lalu pada save as type ; pilih yang “format text (space delimited)…. Akan membentuk file dengan extention. Prn


Sedangkan contoh format Lithology



Lakukan hal yang sama, dan save dengan nama missal lith_dh_batch5.prn

Letakkan kedua file tersebut surv_dh_batch5.prn dan lith_dh_batch5.prn, dibawah project/nama project nya apa / data

Nah sekarang mulai kita meng Import data2 drillholes  :

Perlu di ingat karena kita sedang bekerja berurusan dengan pemodelan maka product minescape yang kita buka adalah Stratmodel

       
Drillholes / Import


Schema  : masukkan nama schemanya yang telah kita buat

Input  :
Surv data file  ; masukkan data format survey  Surv_dh_batch5
Lithology data file  ;  masukkan data format lithology  Lith_dh_batch5

Output  ;
Design file  ;  Ingat pada waktu setup model kita sudah membuat design file yang akan kita pergunakan untuk urusan drillholes, nama design file yg kita buat ; dholes

Layer  ;  dholes yang akan kita import tersebut akan kita di gambarkan di layer/lembar kertas apa,  missal krna projectnya batch5 maka nama layer  ; dholes_batch5


Survey report file  ; adalah report yang akan diberikan oleh mesin sehub dengan proses import kita, apakah ada kendala2,  nah report ini akan kita beri nama apa

Lithology report file  ; sama seperti Survey report file

Control  :

Kontrol ini maksudnya kita mendefinisikan dan memberitahu si mesin apa nama masing2 kolom dari data Surv_dh_batch5 dan lith_dh_batch5
Secara umum si mesin sudah menyiapkan format-format  seperti format geodas, geodas2 dan lain2 sebagainya, dimana format2 tersebut telah  ditentukan pasti urutan2 kolomnya,

Sedangkan data kita adalah format sederhana yang kita buat sendiri, oleh sebab itu kita harus membuat control baik itu untuk format survey atau Lithlogi yang menjelaskan atau mendefinisikan urutan dari masing2 colom

Contoh;;
Berikut format Survey yang kita miliki,
Bahwa di kolom
Pertama  adalah  holename
Kedua  adalah Easting
Ketiga adalah Northing
Keempat adalah Elevasi
Kelima adalah Todal depth




Cara membuat format control, letakkan cursor tersebut pada kolom isian format survey / click kanan / create

Name tilis kan missal  survin
 


Pada kolom isian  fixed filed, di centang or tidak dicentang

Jika dicentang  berarti simesin akan membaca secara jumlah/ urutan KARAKTER

Jika tidak dicentang  berarti simesin akan membaca secara urutan KOLOM


Begitu juga pada waktu kita membuat Lithin

Letakkan curson pada kolom isian format lithology / click kanan / create /

Name tuliskan missal Lithin



Setelah kita selesai menentukan format yang akan dipergunakan


Kolom isian replace dholes & replace stratigrafi unit dicentang jika kita menginginkan data-data yang lama di ganti

Survey display Definition  ; adalah warna dari titik dholes tersebut
Not Logged display Definition  ; adalah warna dati titik2 bor yang tidak mempunyai lithology nya


”OK”


LIHAT  HASIL NYA
Buka design file dholes dan aktifkan layer nya




Check random, apakah kita nge load dengan sempurna,

Drillholes / EDIT / pilih random salah satu drillholes



b.4  PROSES VALIDASI TABLE DAN GRID



Oval Callout: grid file yang akan dibentukOval Callout: Table file yang akan dibentuk, yang berisi data-data bor

Ingatkan pada saat kita membuat Schema

 
               TABLE ==è Schema / process / build Table




Schema name  ; masukkan nama schema nya

Input
Design file  ; dholes
Search layer ;  layer/lembar kertas dimana kita mengambarkan/ grafis dari drillholes tersebut


Output  ;
Report file  ;  ketikkan nama yang berfungssi si mesin akan memberitahukan kita jika terjadi sesuatu sehub proses build table tersebut contoh  table_strat

Optional
Penetration file  ; lewatkan saja
Constraint file  ; lewatkan saja
Sheet Spec  :  masukkan batasan dari pit/or project kita , pada saat kita create sheet Sheet_batch5


“OK”


               Grid ==è Schema / process / build Grid






Schema name  ; masukkan nama schema nya

Grid Spec  :  pilih mo pake jaring2 yang mana , ingat pada saat kita create gridspec

OK


Nah setelah kita memvalidasi Table & Grid Schema, maka berati juga kita telah membentuk Table file & Gridfile dari sumber data borhole dan batasan-basan yang telah kita difinisikan dalam schema

Kita dapat memeriksa melalui minescape explorer table dan gridfile tersebut telah terbentuk

b.5  CREATE LINE SECTION DAN SECTION 2 DIMENTION


B.5.1  LINE SECTION


Langkah berikutnya adalah proses korelasi data-data lubang bor, proses korelasi ini dilakukan dengan cara pembuatan cross section – long section dari tiap-tiap lubang bor.

Create design file / laci ; section3d
Create layer  ;  line_section
Attach refferent ; dholes

Lalu buat garis cross section, long section ataupun diagonal section untuk melihat struktur atau korelasi batubara dari masing-masing dari segala arah



B.5.2  CREATE CROSS SECTION MODEL


Graphics / Section / Stratmodel


Tab Divider  ; IO


Schema
Masukkan nama schema nya,  pilih model type yang grid
Model dan drillholes  di centang

Input
All surface & Use All Interval di Centang
Alternative topografi  ; surface topografi dari grid  ( step 8)
Drill holes design file  : pilih design file / laci untuk menyimpan gambar2  or lembar kertas or layer namanya apa

Drill holes search layer  ; apa nama gambar2 or lembar kertas or layer yang berisikan drill holes – drill holes tersebut


Output

Design file  :  karena bentuk gambarnya akan merupakan bentuk gambar 2 dimensi (sayatan), maka kembali kita buat design file baru yang nantinya akan berisi gambar or lembar kertas or layer dari sayatan penampang penampang 2 dimensi

Letakkan kursor pada kolom isian design file / click kanan / create


OK

Pada default layer ; ketikkan nama lembar gambar / layer dari penampang tersebut, contoh  sct_pit1


Tab Divider  ; section




Letakkan curson pada kolom pertama, click kanan / pick, ==è pilih garis2 mana yang akan kita buat section nya

Pada kolom 2D X origin dan 2D Y origin,  masukkan koordinat dimana sayatan penampang teresebut akan digambarkan


Tab Divider  ; Control



Corridor Width : adalah jarah koridor dimana semua drillholes yang berada dalam koridor tersebut akan tampil di sayatan penampang

Display hole name  : centang, artinya tampilkan nama drillhole nya
Display Unit nama  : centang, artinya tampilkan nama lapisan batubara nya

Tab Divider  ; Display


Section Display : lewatkan saja, default
Model Display : lewatkan saja
Drill hole display : hanya memilih mo warna apa nama hole dan warna nama lapisan


OK
Dan liat hasil nya
Buka design file : section2d  dan pilih layer




Nah lakukan deh korelasi disetiap drillhole nya, jika ada perubahan nama lapisan batubara disuatu drillhole, maka ubah dengan cara, DRILL HOLES / EDIT / PILIH NAMA BOR HOLE NYA / TAB DIVIDER DOWNHOLES =è GANTI NAMA SEAM NYA,

Begitu terus check2 dan setelah merasa cukup ==è jalankan kembali validasi schema / prosess / build Table  =è schema / prosess / build Grids ==è bikin lagi cross section nya,
Apakah kita sudah puas dengan model structur


Katakan bahwa kita sudah selesai melakukan korelasi dan sudah yakin terhadap model struktur batubaranya, maka langkah selanjutnya adalah CREATE SUBCROP

b.6  CREATE SUBCROP LINE


gRAPHIC / eXTENT / MULTY



Input ;
Masukkan nama2 seam batubara yang akan kita buat subcrop line nya


Output :
Design file ; kembali karena ini akan menghasilkan grafis / lembar kertas yang sehub dengan structur, maka akan lebih baik jika kita buat design file baru ; structure


Attribute  ;  pilih line apa yang mo kita bentuk subcrop or outcrop, lalu roof nya atau floor nya

Secara otomatis mesin membentuk nama layer dari masing-masing intervalnya, contoh : A_subcrop

Tab Divider  ; Contour


Smoothing  : kehalusan garis

Tab Divider  ; Domain


Kosongkan saja jika seluruh area garis subcropnya ingin kita bentuk,

Tab Divider  ; Limit


Lihat hasilnya,


b.7  CREATE CONTOUR STRUCTURE

membuat kontur struktur roof atau floor dari masing-masing lapisan
Jika kita ingin membuat satu persatu dari masing-masing lapisan untuk kontur roof atau floor, maka pergunakan menu : GRAPHIC / CONTOUR / MODEL



Input  :  Click Surface
Surface : pilih ingin kontur struktur apa dan lapisan apa yang ingin dibuat

Tab divider lainnya dapat kita abaikan.

Jika kita ingin membuat keseluruhan kontur struktur secara bersamaan, maka pergunakan  GRAPHIC / CONTOUR / MULTY




Tab divider lainnya dapat kita abaikan.

b.8  CONTOUR STRIP RATIO


Membuat suatu surface expresi yang mem formulakan semua volume material bukan batubara dibagi dengan tonase batubara.

Kita akan buat 3 surface expression yaitu WASTE, COAL dan RATIO

Formula umum kan RATIO = WASTE / COAL

Jadi bikin Surface Expression  “WASTE” / Surface Expression “COAL”

Dimana Surface Expression “WASTE” itu sendiri

MINESCAPE EXPLORER / SURFACE/ EXPRESSION

Dengan expression untuk Waste adalah

RANGEOVERBURDEN('A','B')+RANGEINTERBURDEN('A','B')+RANGEPARTING('A','B')



expression untuk Coal adalah

(TOTALTHICK('A')+TOTALTHICK('B'))*1.3


expression untuk RATIO adalah



Setelah kita selesai membuat surface expression Ratio, maka kita dapat membuat kontur nya, yang nanti dapat kita pergunakan sebagai batasan akhir dari tambang kita

Generate contour / surface expression / Ratio



Lihat hasilnya









b.9  QUALITY


Mempersiapkan data Quality : Mondatory atau parameter yang harus ada : Nama hole,  from, to, parameter Quality



Melalui Excel, Atur yang rapi, buat lebar masing-masing kolom 10 atau 15, rata kanan,

Selanjutnya Save as file tersebut , nama file qual,  Save as type nya pilih formatted text  prn

Letakkan file tersebut kedalam folder data

B.9.1  CREATE QUALITY DEFINITION


Mendaftarkan kualitas-kualitas apa saja yang akan kita model.

Melalui MINESCAPE EXPLORER / QUALITIES / QUALITY DEFINITION / ICON CREATE    atau melalui  QUALITIES/DEFINITION/CREATE




Lakukan hal yang sama untuk tiap-tiap parameter kualiti, semua parameter kuality Fiashrst Quality Weigth nya adalah RD, kecuali RD itu sendiri tidak kita bobotkan.

Unit Category : decimal 2,  kecuali CV mempergunakan decimal 0







B.9.2  CREATE KEY QUALITY


QUALITIES/DEFINITION/CREATE



B.9.3  CREATE QUALITY MODEL SPEC


QUALITIES/QUALITY MODEL/CREATE



Model Spec  :  ketikkan qual_mod

Code for Model  : Q_
Maksudnya nanti setelah kita proses maka mesin akan membentuk surface-surface dari masing-masing lapisan dan parameter kualiti dengan prefix/ awalan Q_, contoh Q_Ash_A


B.9.4  CREATE QUALITY DEFAULT


QUALITIES/DEFAULT/CREATE





Pilih dengan tanda segitiga tersebut quality spec yang kita buat sebelumnya. Seandainya kita mempunyai banyak model quality spec maka melalui quality default inilah kita menentukan quality spec mana yang akan dipergunakan.

Parameter Quality default spec nya kita pergunakan RD

Global default for Resource : 1.3
Maksudnya jika ada suatu lapisan batubara yang tidak mempunyai nilai parameter kualitas RD, maka nilai RD nya default 1.3, hal ini agar dalam perhitungan tonase batubara tersebut dapat dihitungan tonase nya.

B.9.5  CREATE QUALITY TABLE

       
Qaulity table dibentuk dengan cara meng IMPORT dari qaulity data.

QUALITIES/IMPORT QUALITY/dh Load – User defined


Schema
        Name : pilih nama schema
        Quality model : pilih qaulty_spec nya
Input
Data file : masukkan data quality yang berbentuk extention prn tadi
Drillholes design file : kita letakkan di design file mana dholes kita, ingat tadi kita letakkan di dholes
Output
Tabel file nya : ketikan qual_load
Report  nya  : ketikkan sama saja qual_load

Tab Divider  FORMAT




Tab Divider  FORMAT



OK

Inilah hasil table quality yang terbentuk
Periksa apakah SEMUA data telah ter Import kedalam table dengan benar.


B.9.6  CREATE QUALITY COMPOSITE


Katakan lapisan batubara kita tebal, analisis yang dilakukan pada batubara tersebut terdiri dari berurutan kedalaman, contoh batubara pada kedalaman 5 – 9, analisis yang dilakukan yaitu dari 5.2 - 6, 6 – 7.5, 7.5 – 8.8. ini disebut sebagai analisis ply by ply. Maka analisis ply by ply ini jika kita Composite berapa jadinya nilai kualitas batubara tersebut 1 tubuh dari kedalaman 5 – 9 m

QUALITIES/COMPOSITE/Interval

Tab Divider  Coulums

Tab Divider  Qualities



Letakkan kursor pada kolom names, click kanan tekan arahkan kursor ke Row, lalu arahkan kursor ke Fill down, tentukan parameter quality yang akan kita composit

Tab Divider  Output



Letakkan kursor pada kolom interval, click kanan tekan arahkan kursor ke Row, lalu arahkan kurson ke Fill down, tentukan Interval output nya

Composite tables : outputnya isikan aja 1 nama table sebagai output, contoh  Qual_comp

Tab Divider Controls 




OK
Berikut contoh table hasil Composite






C.  OPENCUT DESIGN


Maksud

Open-cut design membawa kita untuk menghasilkan detail design tambang long term dan short term yang didasakan atas salah satunya yaitu model struktur geologi batubara, moduls atau menu pada produk opencut ini juga mencakup design jalan tambang “highwall ramp design” dan jenjang tambang “bench design”.

Bidang permukaan atau “Surface” yang terbentuk dari design akan dipergunakan dalam perhitungan cadangan yang dapat berbasis level-by level atau ”bench-by-bench”.


Tujuan

Memberikan pemahaman dan pelatihan kepada peserta prinsip-prinsip pencadangan batubara berbasis block dan strip, dapat membuat design untuk perencanaan Long Term dan short term, disertai dengan high wall ramp design, serta design lokasi disposal area.

Segala pekerjaan yang berhubungan dengan grafis perhitungan volume atau tonase HARUS dilakukan pada design file BLOCKS

C.1. SIMULATION PIT SHELL


Membuat simulasi batasan pit dengan pertimbangan antara lain strip ratio, jumlah tonase batubara

Lakukan  :

1. Create Layer  ; misal layer tersebut kita beri nama Pit_shell

2. Informasi apa yang anda perlukan untuk membuat batasan pit :
        -  linecrops
        -  existing Road
        -  pembebasan lahan
        -  kontour ratio, dll
    Untuk itu lakukan “attach reference” layer2 tersebut diatas

2. Copy duplicate line subcrop & batasan-batasa lainnya
        Untuk line subcrop, dikarenakan berasal dari proses surface stratmodel umumnya mempunyai vertex atau titik-titik yang terlampau rapat, maka untuk itu setelah kita copy duplicate, kita filter line subcrop tersebut.


3. Gabungkan line-line tersebut hingga menjadi sebuah grafis poligon
Edit / Connect  selanjutnya kita ubah line menjadi polygon
Edit / Convert / polygon

Selanjutnya kita ubah polygon tersebut menjadi polygon 3D atau sering kita sebut dalam bahasa minescape sebagai Batterblock dengan cara men tag (menandai) titik-titik polygon tersebut dengan side definition

C.1.1  CREATE SIDE DEFINITION


STRIP_DESIGN/TAG DESIGN SEGMENT



Kita akan membuat definisi dari sudut bidang dinding tambang

Letakkan kursor pada kolom side definition, click kanan dan create, maka akan tampilah jendela sebagai berikut ;


Input
Side Definition : ketikan wall45 (untuk dinding dengan sudut 45 derajat)
Display Definition : pilih warna

Start & End Angle Expression : ketikan 45

Untuk Tab divider Offset untuk sementara kita abaikan.

OK

Lakukan hal yang sama untuk membuat wall35

4. Mengubah grafis polygon menjadi polygon 3D Batterblock
Dengan melakukan men tag (menandai) titik-titik polygon tersebut dengan side definition

STRIP_DESIGN/TAG DESIGN SEGMENT

Pilih side definition : wall 45

Click OK
Oval Callout: Tandai line mana yg akan kita beri bidang wall 45


Pada kiri bawah perintah : tandai segment mana yang akan kita beri bidang wall45

Setelah kita meng click salah satu segment tersebut, perintah langsung menanyakan mo diberi apa nama batterblock tersebut

Oval Callout: Ketikkan missal Pit_shell_sr1p2
 


Oval Callout: Bidang Wall 35
Oval Callout: Bidang Wall 45
 



Nah Sekarang kita telah memiliki batterblock dengan nama Pit_shell_sr1p2, lalu kita projeksikan poligon tersebut agar membentuk suatu bangunan atau dalam istilah minescape SOLID dengan sudut bidang seperti apa yang telah kita tentukan

C.1.2  CREATE SOLID


STRIP_DESIGN/ PROJECT SOLID


INPUT :
 Block names : letakkan kursor pada kolom block names, click 2 kali, dan pilih batter block yang kita buat sebelumnya

OUTPUT :
Design file : SELALU letakkan pada design file BLOCKS
Layer  : awali dengan sol_  yang artinya solid, lalu ikuti dengan nama batterbloknya, jadi missal namanya Sol_shell_sr1p2

Pit Projection Rule : artinya kita membuat aturan, agar mesin mengikuti aturan kita, batterblock tersebut akan diletakkan dimana lalu akan diproyeksikan kemana, cara membuat Pit projection rule, letakkan kursor pada kolom pit projection rule click kanan dan create



Definition name : ketikkan mo apa nama pit projection rule nya

Schema : lewatkan

Projection Rule set :
Disable automatic generation : di centang

Operation : yg pertama : SELALU kolom pertama kali LOCATE (batterblock tersebut akan kita tempatkan disurface mana ) pilih lah B_floor (karena kita ingin membentuk solid paling dasar yaitu batubara paling bawah = B_floor), untuk pilihan save Now SELALU kolom pertama jawabnya NO

                      Yg kedua  :  Project, (karena kita sudah men centang Project up), akan diproyeksikan ke surface mana, ya permukaan topografi.

OK

Lalu pilih lah pit projection rule yang telah kita buat


Name Construction :
Maksudnya solid yang nanti akan terbentuk akan diberi nama apa.

Type : ada 3 pilihan, yaitu Strip_poligon, Counter, Constan
Type strip_poligon : akan mengacu pada karakter dari penamaan batterbor,  Contoh  nama batterblock  Shell_Sr6
  Jika kita mengisi kan pada value  129, maka nama solid yang akan terbentuk Sh6, jika value  3456789 maka nama solid ell_sr6 ==è jadi ini sesuai dengan urutan karakter dari nama batterblock.

Type Counter :

Type Constan :  penamaan akan tetap sesuai dengan apa yang ditulis pada value



Controls
Perimeter sampling length :
Side sampling frequency :
Minimum projection angle : kosong kan saja

OK, jalankan perintah projection solid

Lihat hasilnya



C.1.3  CALCULATION RESERVE BY SOLID


RESERVE/ SAMPLE / SOLID

Tab Divider Setup 



Schema
  Nama : S_batch5
  Model Type  : Grid
  Quality model : pilih qual_batch5

INPUT :
Solid names  : letakkan kursor pada kolom, click 2 kali dan pilih nama solid yang ingin kita hitung reserve nya

OUTPUT :
Table name  : ketikkan nama sebagi outputnya, res_shell_sr1p2

Setup / Control :
Centang parameter yang ingin kita ketahui sebagai output dalam table

Sample Type  : Area       &    Sample desinty : 0.5

Centang : Accumulate  & used centroid

Tab Divider Interval



Pada Reserve Interval , masukkan nama lapisan batubara yang ingin kita hitung,

Contoh expression : mengatakan hitung jika ketebalan A lebih besar dari 0.5

Tab Divider Geology 


Lewat kan saja

Tab Divider Surfset 


Lewatkan saja

Tab Divider Bench 


Tab Divider Quality

 

Pada quality : masukkan parameter kualitas yang ingin kita masukkan dalam table output

OK

Lihat hasilnya


Melalui table ini kita sulit untuk mengetahi berapa jumlah reserve total dan berapa stripratio nya, untuk itu kita ubah table ini menjadi bentuk report

C.1.4  REPORT FORM TABLE


RESERVE/ REPORT / SAMPLE TABLE


Input : Res_shell_sr1p2,

Centang bentuk report yang kita inginkan, contoh Ratio

Output  : samakan dengan nama tabelnya : Res_shell_sr1p2_r

OK

Lihat hasilnya

Nah…., dari langkah pekerjaan kita C.1 Simulation Pit Shell kita dapat melakukan pendekatan penentuan batasan pit mana yang ingin kita pergunakan.


Kenapa kita katakan masih pendekatan, karena perhitungan reserve yang kita lakukan masih termasuk katagori “INSITU RESERVE”

Didalam kita melakukan penambangan umumnya 10 cm ketebalan batubara pada bagian atas & bawah Kontak batubara dengan batuan non batubara, tidak kita hitung sebagai reserve, 20 cm batubara tersebut akan kita anggap hilang/ lossess (proses cleaning), nah reserve ini kita sebut sebagai “MINING RESERVE”



NON COAL
 
 














Selanjutnya kita akan menghitung reserve Pit shell kita dengan memasukkan parameter Losess

C.2. MINING  RESERVE



RESERVE/ SAMPLE / SOLID
Dengan setup control = kolom accumulate tidak kita centang


 



RESERVE/ EVALUATE SAMPLES / MINING RESERVE
 




      RESERVE/ ACCUMALATE SAMPLE
 




      RESERVE/ REFORMATE SAMPLE / BLOCKS


Baik sekarang kita akan lakukan perhitungan reserve dari solid (pit shell kita = pit_shell_sr1p2), dimana kolom accumulate tidak kita centang

RESERVE/ SAMPLE / SOLID



Pada :

Output
 Table file : biasanya pada bagian akhir nama table saya beri notasi tambahan _n,  yang artinya jika saya melihat nama table tersebut saya dapat mengetahui bahwa table tersebut adalah table hasil proses perhitungan tidak accumalasi,  res_shell_sr1p2_n

Pada Tab-tab divider lainnya, sama seperti keterangan pada C.1.3


RESERVE/ EVALUATE SAMPLES / MINING RESERVE

Tabel hasil perhitungan diatas, selanjutnya akan kita pergunakan sebagai Input dalam kita melakukan perhitungan Mining Reserve



INPUT  :  click segitiga dan pilih nama table hasil perhitungan tidak accumulate diatas  res_shell_sr1p2_n

OUTPUT  : biasanya pada bagian akhir nama table saya beri notasi tambahan m,  yang artinya jika saya melihat nama table tersebut saya dapat mengetahui bahwa table tersebut adalah table hasil perhitungan Mining Reserve,  res_shell_sr1p2_nm

Loss and Dilution for Reserve Interval

Pada Kolom Reserve Interval : masukkan nama-nama lapisan batubara yang akan kita perhitungan akan terdapat losess – kehilangan (karena proses kegiatan cleaning)

Loss   :  ketikkan total nilai ketebalan losess  (bagian atas + bagian bawah), contoh diatas 20 cm, jadi akan kehilangan 10 cm bagian atas dan 10 cm bagian bawah

Loss Type  : pilih yang Thickness



CONTROL
Pada quality basic to output : harus pilih yang INSITU
Kolom-kolom yang lainnya dapat kita kosongkan saja

RESERVE/ ACCUMALATE SAMPLE



Table Input  : pilih table hasil mining reserve diatas res_shell_sr1p2_nm

Table Output  : biasanya pada bagian akhir nama table saya beri notasi tambahan a,  yang artinya jika saya melihat nama table tersebut saya dapat mengetahui bahwa table tersebut adalah table hasil perhitungan Mining Reserve dan telah kita accumalasi,  res_shell_sr1p2_nma


RESERVE/ REFORMATE SAMPLE / BLOCKS






Table Input  : pilih table hasil mining reserve yang telah di accumulasi diatas,  res_shell_sr1p2_nma

Table Output  : biasanya pada bagian akhir nama table saya beri notasi tambahan r,  yang artinya jika saya melihat nama table tersebut saya dapat mengetahui bahwa table tersebut adalah table hasil perhitungan Mining Reserve dan telah kita accumalasi & telah di reformat,  res_shell_sr1p2_nmar


Tab Divider Reporting 


Centang, informasi apa yang ingin kita dapatkan,
yang pasti Mass – RR Mass dan Allimass baik untuk total dan Interval kita Centang


Tab Divider Slopes 

Dapat kita abaikan

Tab Divider Others 



Jika kita ingin mendapatkan informasi yang lainnya, seperti Qualities


Lihat Hasilnya  :  



Guna keperluan data base reserve dan keperluan-keperluan engineering lainnya, maka table file ini dapat kita Export kedalam file berbentuk Excell, lotus dan lainnya


EXPORT TABLE FILE TO EXCELL FILE

MINESCAPE EXPLORER / TABLE FILE / EXPORT/ EXCELL




Table Input  : pilih table hasil mining reserve yang telah di reformate diatas,  res_shell_sr1p2_nmar

Table Output  : sama kan saja nama nya,  res_shell_sr1p2_nmar karena nanti akan membentuk file extension excell

Columns
Click Kanan / Row fill down / pilih kolom-kolom yang ngin kita
export kedalam  excell

Output header  : centang biar header/judul kolom nya juga di export

OK

Lihat hasilnya  :

Melalui Windows explorer / project/ nama_project nya / folder excel / nama file nya



C.3. RESERVE LEVEL BY LEVEL


Katakan reserve yang akan kita hitung ber basis level by level adalah solid seperti diatas, prosesnya secara umum sama hanya saja pada perintah RESERVE/ SAMPLE / SOLID  pada tab divider Tab Divider Surfset  kita definisikan Surface Level-level yang ingin kita hitung. 

  Perhatikan level paling tinggi topografi di elevasi berapa (pada kasus ini ketinggian tertinggi  54)
  Lalu kita mo perkisaran berapa (tinggi bench katakan = 10 meter).
  Perhatikan floor/lantai dasar tambang batubara paling rendah di elevasi berapa (pada kasus ini lihat kontur struktur floor B = -35)

  Nah kita bikin surface expression Level-level tersebut

MINESCAPE EXPLORER/ SURFACE / EXPRESSION/CREATE


Pada surface name : ketikkan L50
Pada kolom expression : ketikkan 50

        Lakukan hal yang sama untuk surface L40, L30 hingga LM40



RESERVE/ SAMPLE / SOLID

Untuk Tab divider – tab divider lainnya sama seperti C.1.3, kecuali tab divider Surfset

Tab Divider Surfset 



OK

Lihat Hasilnya



Jika kita ingin menghitung Mining Reserve nya, lakukan langkah-langkah yang sama seperti catatan C.2

C.4.  RESERVE BLOCK-STRIP AND LEVEL BY LEVEL


Setelah Kita menentukan Pit Shell – Batasan pit yang akan kita tambang, maka selanjutnya guna keperluan urutan penambangan & penjadwalan penambangan maka luasan Pit Shell tersebut kita bagi menjadi penamaan menjadi Block – Strip, dimana luasan block – Strip tersebut tergantung dari rencana kelas Unit-unit loading dan Hauling yang akan dipergunakan.

C.4.1  GENERATE STRIP


Buat layer baru ; Block_strip
Buat garis  tegak lurus kemiringan batubara pada kedua side wall sisi bagian luar dari Pit shell kita


STRIP_DESIGN/ GENERATE STRIP



INPUT
Pada Icon Tanda Panah paling kiri (start line) : click dan pilih garis tegak lurus yang telah kita buat yang bagian kiri,

Pada Icon tanda Panah kanan (end line) : click dan pilih garis tegak lurus yang telah kita buat yang bagian kanan,

Maka akan terpilih ID dari garis-garis tersebut.

Pada Icon Optional Boundary Poligon : click dan pilih polygon Pit_shell kita.

OUTPUT
 Pada Output element Type : HARUS dipilih yang Poligon, maka secara outomatis Output design file langsung tidak dapat dipilih, ini artinya bahwa layer tersebut oleh mesin outomatis langsung ditempatkan pada design file Blocks

Layer  : ketikan nama missal Blocks



Control

Strip mode : pilih aja contoh LEAVE
Katakan kita ingin membuat panjang block 100 m

Strip naming : bahwa block-block yang akan terbentuk akan diberi nama dengan awalan B, lalu akan diikuti 01, karena Increment atau kenaikan kita tulis 1, maka nama block berikut-berikutnya adalah B01, B02, B03, …..B10…..dan seterusnya

Tab Divider Side Definition 




OK

Lihat hasilnya



Selanjutnya buat hal yang sama akan tetapi untuk yang sejajar dengan kemiringan batubara, untuk itu akan lebih baik kita pergunakan trend dari kontur struktur batubara,
-      Attach layer Kontur struktur
-      Copy duplicate salah satu element garis kontur tersebut (lakukan di current layer yang block strip)
-      Pindahkan kearah luar dari pit shell


Oval Callout: -	Attach kontur structur
-	Copy duplicate

Hasilnya

Setelah kita memiliki batas untuk Lowwall dan Highwall, lakukan generate strip hal yang sama seperti kita melakukan untuk membuat block

STRIP_DESIGN/ GENERATE STRIP


INPUT
Pada Icon Tanda Panah paling kiri (start line) : click dan pilih garis batas low wall,

Pada Icon tanda Panah kanan (end line) : click dan pilih garis batas high wall

Maka akan terpilih ID dari garis-garis tersebut.

Karena pada saat kita membuat block kita telah membuat berdasarkan boundary, maka pada saat kita membuat strip ini kita tidak perlu lagi memasukkan boundary nya

OUTPUT
Pada Output element Type : HARUS dipilih yang Poligon, maka secara outomatis Output design file langsung tidak dapat dipilih, ini artinya bahwa layer tersebut oleh mesin outomatis langsung ditempatkan pada design file Blocks

Layer  : ketikan nama missal Strips



Strip mode : pilih aja contoh LEAVE
Katakan kita ingin membuat panjang block 75 m

Strip naming : bahwa block-block yang akan terbentuk akan diberi nama dengan awalan S, lalu akan diikuti 01, karena Increment atau kenaikan kita tulis 1, maka nama block berikut-berikutnya adalah S01, S02, S03, …..S10…..dan seterusnya

Tab Divider Side Definition 


OK

Lihat hasilnya




C.4.2  STRIP INTERSECTION


Setelah kita memiliki batterblock Block dan Strip, maka selanjutnya kita potongkan block dan strip tersebut

STRIP_DESIGN/  STRIP INTERSECTION



INPUT :
Pada kolom Primary Blocks ; letakkan kursor pada kolom tersebut, click kanan row fill down lalu pilih batterblock Blocks (B01, B02….).

Pada kolom Secondary Blocks ; letakkan kursor pada kolom tersebut, click kanan row fill down lalu pilih batterblock Blocks (S01, S02….).

Primary & Secondary list file : jika kita telah membuat list batterblock dalam bentuk data, jika kita mengisikan pada kolom primary & secondary Blocks maka list file tersebut kita kosongkan.

OUTPUT :

Secara automatis ; langsung menuju ke design file Blocks, sedangkan untuk layer : BB_batch5   (BB artinya Batterblock)

NAME CONTRUCTION :
Maksudnya perpotongan Blcok dan Strip kan akan membentuk batterblock yang lebih kecil lagi, nah nama batterblock hasil perpotongan tersebut kita difinisikan penamaan nya
 Type : Contant  : setiap nama block yang terbentuk diawali dengan name value yang kita ketikkan di sini contoh Pit5_

Type : Primary block : karakter urutan berapa yang akan kita gunakan, mengacu pada Input primary block,

Type  : Secondary block : karakter urutan berapa yang akan kita gunakan, mengacu pada Input primary block,



OK

Lihat hasilnya



Selanjutnya untuk batterblock yang luasannya terlampau sempit, kita gabungkan dengan batterblock di sebelahnya, dengan cara :  Minescape explorer / blocks/ icon palu – prosess



INPUT
Pada kolom Block name : kita dapat memilih batterblock yang akan kita gabungkan melaui daftar yang ada atau dengan cara click kanan dan Pick (dengan memilih dari grafis nya)

OUTPUT
Pada New batter block : dari ke 2 batterblock yang akan kita gabungkan akan kita beri nama batterblock barunya apa ?

Layer  : letakkan saja bb yang baru tersebut pada layer yang sama

Controls : dapat kita abaikan


OK,

Selanjutnya katakan dalam latihan ini kita akan mengabungkan batterblock Pit5_B19S01 dan Pit5_B19S02, dimana hasil batterblock gabungan tersebut kita beri nama Pit5_B19S02,  maka setelah tergabung batterblock Pit5_B19S01 dapat kita delete

Lakukan hal itu seterusnya hingga kita merasa sudah tidak ada lagi yang perlu digabungkan.

Hasilnya lihat


Setelah OK semua batterblock, dapat kita lanjutkan dengan proses perhitungan reserve, dengan cara seperti cara perhitungan reserve yang kita lakukan untuk Pit_shell

Tabel hasil perhitungan Reserve block – strip yang juga telah kita lakukan Mining reserve



 

C.4.3  RESGRAPHYC


Resgraphyc adalah suatu menu dalam minescape untuk mengambarkan nilai-nilai yang berada dalam table menjadi sebuah bentuk grafis gradual-gradasi warna, resgraphic dapat kita lakukan untuk nilai-nilai SR dan Qualitas.

Kita akan melakukan resgraphic untuk SR, maka langkah-langkah yang kita lakukan adalah :
1.   Mempersiapkan MXL untuk formula TotalMass_1 / 1.3 , agar kita mendapatkan nilai Coal Volume
2.   Mempersiapkan MXL untuk formula Total Volume – Coal Volume, agar kita mendapatkan nilai Non Coal Volume
3.   Mempersiapkan MXL untuk formula Waste Volume / TotalMass_1, agar kita mendapatkan nilai Strip Ratio
4.   Mempersiapkan MXL untuk formula guna gradual-gradasi warna untuk nilai Stripratio

Tabel yang kita pergunakan adalah table Mining Reserve block-strip yang tanpa Subset. Res_shell_sr1p2_nmar.  Jadi inti nya bahwa kita akan  menambahkan beberapa kolom pada table Res_shell_sr1p2_nmar

Buka table nya..



Geser table nya sehinga kita dapat melihat kolom total volume


Membuat MXL untuk formula TotalMass_1 / 1.3 , agar kita mendapatkan nilai Coal Volume

Minescape Explorer / MXL file / Icon Create




Expression Nama : ketikkan missal Coal_vol
Pada kolom Expression :  ketikkan formula seperti di atas,

Pastikan bahwa kolom berjudul Totalmass_1 memang telah terdapat pada table yang kita akan modifikasi

Setelah itu kita berada di table nya, kita akan tambahkan 1 kolom yang akan berjudul Coal_vol, yang mana isinya adalah formula MXL Coal_vol



Pada Table terdapat Menu : Edit / Colums / Add



INPUT : Biarkan

Colums Details :
New Column : nama-judul kolom nya, Coal_vol
Column Type : pilih yang Numeric
Column Unit Category : pilih decimal 2
Column Unit : Stnd Metric

Initialisation
Expression : kolom tersebut SELALU diawali dengan –f, lalu spasi dan di ikuti  nama MXL expression apa yang akan mengisi baris-baris pada kolom Coal_vol

OK

Lihat hasilnya pada table tersebut, geser kearah kanan maka terlihat kita telah menambahkan 1 kolom yang bernama Coal_col



Selanjutnya hal yang sama untuk membuat kolom Non Coal Volume

Minescape Explorer / MXL file / Icon Create


Jika kita salah mengetikkan nama kolom pada expressi nya, maka mesin pada waktu memproses mencari nama kolom tersebut pada table tidak menemukan untuk itu pastikan nama kolom tersebut terdapat pada table.


Setelah itu kita berada di table nya, kita akan tambahkan 1 kolom lagi yang akan berjudul nc_vol, yang mana isinya adalah formula MXL nc_vol

Pada Table terdapat Menu : Edit / Colums / Add



OK

Lihat hasilnya pada table tersebut, geser kearah kanan maka terlihat kita telah menambahkan 1 kolom yang bernama nc_col



Selanjutnya hal yang sama lagi untuk membuat kolom Strip Ratio

Minescape Explorer / MXL file / Icon Create


Setelah itu kita berada di table nya, kita akan tambahkan 1 kolom lagi yang akan berjudul sr, yang mana isinya adalah formula MXL sr

Pada Table terdapat Menu : Edit / Colums / Add





OK

Lihat hasilnya pada table tersebut, geser kearah kanan maka terlihat kita telah menambahkan 1 kolom yang bernama sr


Nah Selanjutnya yang terakhir kita akan menambahkan 1 kolom yang bernama SR_colour

Minescape Explorer / MXL file / Icon Create


Formula expression :

If sr>4 then
200
Else
100+(sr*20)
Endif

Yang artinya,
Pada SR, anda lihat di table tersebut secara keseluruhan reserve block strip kita berada rata-rata di sr berapa,  jika rata-rata nya di sr 4, maka kita pakai nilai 4, jika sr rata-rata di 10 makan pakai yang 10 jangan 4,  jadi nilai 4 atau 10 ini tergantung dari nilai Sr yang umumnya di table tersebut

200 artinya katakana si Mesin minescape telah mempunyai catalog nilai = warna
Katakan 200 = Merah
300    = Biru,  dan lain sebagainya,
Nah nilai dari 200 – 300 akan terjadi gradual/ gradasi warna

100 + (sr*20), kan formula bilang jika lebih kecil dari 4 maka mempergunakan warna 200, jika lebih besar dari 4 maka pergunakan nilai dengan formula katakan 100 + (sr*20), contoh sr 6 maka warna yang akan dipergunakan 100 + (6*20) = 220, Formula ini tidak mutlak harus seperti 100 + (sr*20) terserah kita yang penting nanti hasilnya jika nilai SR tersebut kita masukkan kedalam formula nilainya disekitar 200.


Setelah itu kita berada di table nya, kita akan tambahkan 1 kolom lagi yang akan berjudul sr_colour, yang mana isinya adalah formula MXL sr_colour

Pada Table terdapat Menu : Edit / Colums / Add





OK

Lihat hasilnya pada table tersebut, geser kearah kanan maka terlihat kita telah menambahkan 1 kolom yang bernama sr_colour



Lalu Kita :  FILE / SAVE


Setelah kita selesai seluruhnya mempersiapkan kolom-kolom pada table tersebut, sekarang kita akan proses resgraphic nya dengan mengacu pada table tersebut.

Minescape Explorer / Action / resgraphic / Icon palu-process




OUTPUT  :
    Design file  : kita taruh di design file Blocks
    Graphics layer  : katakana layer nya kita beri nama Resgrap_sr


CONTROLS
    Reserve Table File : pilih table yang telah kita persiapkan sebelumnya (yaitu table yang telah kita tambahkan kolom-kolom Coal_vol, nc_vol, sr, cr_colour)
    Block type  ; pilih adja yang solid
    Block name : pilih yang name
    Surface typr  ; pilih yang Bottom



COLUMN TO DISPLAY

Nama nya juga column to display yang arti kolom-kolom mana aja yang akan ditampilan sebagai bentuk grafis, pilih lah dikolom-kolom isian tersebut

TEXT DISPLAY DIFINITION
    Kolom isian tersebut kita pilih warna apa yang akan kita pergunakan untuk warna text nya, maka harus dipilih

DISPLAY CONTROL COLUMN

    Isikan saja yang fill colour  : pilih akan mempergunakan kolom yang sr_colour


OK

Lihat hasilnya



Hal dan konsep yang sama juga dapat kita lakukan regraphic untuk Qualitas CV, TS atau parameter qualitas lainnya

C.4.4  CREST-TOE


Buat layer baru : missal Poly_pit_shell,
Selanjutnya kita copy duplicate batterblock Pit_shell_sr1p2


Drape  kan batter block tersebut ke suatu surface totalfloor

EDIT / DRAPE


OK atau CAD Apply,  pilih click batterblock yang akan kita drape kan

Setelah ter Drape, untuk mengatisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan pada layer yang telah kita drape tersebut, maka akan lebih baik jika kita buat duplicate layer nya

Minescape explorer / design file / blocks / pilih nama layer yang ingin kita duplicate / Icon Copy



Pada output layer : tambahkan aja akhiran _d,

Nah selanjutnya kita pergunakan yang aslinya untuk kita lakukan project and offset







STRIP_DESIGN/  RAMP / PROJECT AND OFFSET

Untuk pelajaran permulaan kita hanya membuat Crest & toe dengan mempergunakan proyeksi dan offset tanpa memasukkan tag Ramp


-      Langkah awal kita perbaiki tag definision kita dulu, ingat sebelumnya kita tidak memasukkan berapa nilai offsetnya, nah saat ini karenakan kita ingin membuat multi bench maka kita masukkan nilai offset terebut,  Strip_design / tag design segment / click kanan pada side definition / edit

            

Pada tab divider Offset

           
       
OK,

Kita sudah memperbaiki untuk yang side definition Wall45, lakukan hal yang sama misal untuk yang wall35 berapa offset nya

Selanjutnya kita mulai lah proses membuat Crest & Toe dengan mempergunakan proyeksi dan offset
        

Install method yang akan kita pergunakan adalah yang “Element”, jika kita click pada kolom start value dan target value disitu nilainya masing kosong, oleh karena itu kita perlu men “Setting” terlebih dahulu bench spec, jadi kita isi aja dulu apa-apa yang diperlukan di tab divider “setting”

Tab Divider Settings 

     

Layers
Pada Layer, ditanyakan, crest lines, toe lines, Ramp dan Rays akan diletakkan delayer mana, letakkan saja pada layer yang sama

Controls

Bench Spec :  kita buat lah spesifikasi bench nya mo gimana, nah click kanan lalu create,

       


Definition Name  : ketikkan mo kita beri nama apa bench spec itu, bench_batch5

Schema  : click pilih S_batch5

Pada Bench definition ;  secara automatis akan terisi setelah kita melakukan setting Calculation benches

Bench name prefix : masukkan awalan dari nama bench kita, missal bch

Start Elevation  : elevasi terendah dari lantai dasar tambang kita secara keseluruhan berada di elevasi berapa katakan di level -40

Start Bench number : kita akan memulai nomer bench pada level paling rendah nomer berapa, katakan  1,

End Bench number  :  perkirakan dari elevasi lantai dasar tambang hingga ke level paling tinggi topografi, akan terbentuk berapa bench, katakan 20,

Bench Height  : Mo berapa tinggi bench kita, missal 10

Mid bench height  : ya nilainya berarti ½ dari nilai bench height, 5

Bench naming Increment ; maksudnya kenaikan dari Start mencapai End berapa incrementnya, jika kita isi 1, maka nanti nama benchnya Bch1, Bch2, Bch3 dan seterusnya hingga Bch20, jika kita isi 2, berarti nanti namanya Bch1, Bch3, Bch5 dan seterusnya.

Design elevation : pilih saja yang Bottom

  


Setelah isian Calculate Benches terisi maka kita lakukan Click icon Calculate,  maka si mesin akan automatis menghitung dan mengisi kolom-kolom pada isian bench definition,

Hasilnya  ;

     

Jika kita merasa bahwa bench definition telah seperti yang kita harapkan….. OK

        Kita masukkan bench spec yang kita buat pada kolom bench spec pada tab divider settings



Tab Divider Operations 



Install method yang akan kita pergunakan adalah yang “Element”,


Agar tampil Pilihan Start Method, maka alihkan dulu kursor click bench dan kembali lagi ke element, maka akan tampilah start method, pilih start method pada urutan bench

Start value  : pilih bench terdekat dari elavasi terendah
Target value  : pilih bench paling tinggi, melebih topo tidak apa-apa

Start & Target vaule ini ada pilihannya dikarenakan kita telah men setting bench spec pada tab divider setting

 

Letakkan kursor pada Installed element dan pick batterblock yang akan kita buat crest & toe nya melalui project and offset

Setelah kita pick SELALU nilai pada start value hilang, untuk itu pilih lagi

Lalu click  Install dan selanjutnya apply atau OK

Biasanya Jika kita lihat hasilnya batterblock tidak ada atau hilang, maka lebih baik kita UNDO, click yang Major, lalu kita keluar dulu dari applikasinya kita tutup,

Lalu kita panggil lagi applikasinya dan kita ulangi perintah strip_design / Ramp / Project and Offset

Set : tab divider setting dan
Set  : tab divider operation
Seperti hal nya di atas

Jalankan & lihat hasilnya



C.4.4.1 CREATE FINAL CREST LINE

Membuat garis final crest, yaitu garis yang terbentuk dari perpotongan antara design pit dan topografi nya
Garis tersebut akan kita dapat melalui perpotongan triangle design dengan triangle topografi, untuk itu maka kita buat dulu triangle nya design

Model / triangle / designs

 

INPUT  : pilih nama layer apa yang ingin kita bentuk triangle nya dan layer tersebut berada di design file apa

TRIANGLES
    Triangle file : letakkan di design, untuk surface name & layer nya beri nama yang sama aja

Setelah kita membentuk triangle tersebut, sekarang kita potongkan  :

MINESCAPE EXPLORER / TRIANGLE FILE /  ICON PALU - PROCESS



Selanjutnya pilih Tab Divider  ;  Intersection

INPUT :
TOP  ; Pilih Triangle file & search layer dari topografi
Bottom : Pilih triangle file & search layer dari design kita

OUTPUT :

Design file dan layer : akan diberi apa nama layernya dan akan diletakkan didesign file apa,

Display definition : pilih warna nya mo apa

OK

Lihat hasil nya

Inilah garis yang terbentuk dari perpotongan antara design dengan topografi



C.4.4.2 INTERSECT DESIGN/ELEMENT WITH SURFACE

Kita akan memotongkan design kita dengan surface topografi

MINESCAPE EXPLORER / SURFACE /  ALL SURFACE / ICON PALU – PROCESS / INTERSECT SURFACE



INPUT/OUTPUT GRAPHICS
        Masukkan layer design bukaan tambang kita yang ingin kita potongkan, berada di design file apa layer tersebut, layer yang ingin kita potongkan  Dgn_P_Shell, berada di design file Blocks
INPUT SURFACE TO INTERSECT
        Masukkan - ketikkan nama surface yang akan kita pergunakan untuk memotong design bukaan tambang tersebut, jika anda lupa anda dapat melihat melalui minescape explorer lalu surface dan all surface

OUTPUT INTERSECTION POINT
        Generate intersection point, jika kita ingin mesin juga menghasilkan point-point perpotongan antara design dengan surface topografi, maka kolom Generate intersection point kita centang..
Hal ini sebenarnya sama dengan proses C.4.4.1
Jika kita Centang akan kita letakkan di layer nama apa dan didesign file mana

        Display Definition : jika kita centang Generate intersection point maka masukkan mo warna apa point-point tersebut.

CONTROLS
        PASTI kan Clip Element dan Clip above kita Centang, artinya element-elemet dari designs kita yang berada di atas dari surface topografi akan di clip dan di delete


CLICK  OK

        Design sebelum kita potongkan dengan surface topografi


        Design setelah kita potongkan dengan surface topografi



C.4.5  CREST-TOE AND RAMP


Pada dasarnya maksud tujuan dan pengerjaan nya sama dengan pada saat kita mengerjakan C.4.4, hanya saja disini kita akan lebih detail kita akan memasukan design jalan masuk tambang atau sering kita sebut sebagai RAMP

Langkah awal yang kita lakukan adalah kita mendifinisikan atau membuat RAMP Spec

C.4.5.1 CREATE RAMP SPEC

MINESCAPE EXPLORER / SPEC /  LIHAT DIBAWAH FOLDER SPEC TERSEBUT SUDAH ADA FOLDER  RAMP ATAU BELUM
        Jika Belum ada, maka letakkan kursor pada folder spec dan click Icon Create, setelah itu pilih RAMP
        Jika sudah ada, maka letakkan kursor pada folder ramp tersebut dan click Icon create.

                                ATAU

STRIP_DESIGN / RAMP / INSERT RAMP / pada kolom Ramp Spec / click kanan dan create



Definition Name : bikin namanya ramp dan diikuti dengan nilai % grade nya, sehingga melalui nama itu sendiri kita atau orang lain mengerti bahwa kita memakai % grade berapa, Ramp10

Ramp Grade : dalam %, berapa rencana % grade dari jalan tambang kita

Ramp Offset : maksudnya berapa meter jarak jalan tambang kita tidak mengalami perubahan elevasi (datar), jadi misalnya setelah mendaki 10 meter ketinggian dengan 10 % grade selanjutnya jalan tersebut datar sejauh X meter setelah itu jalan akan mendaki lagi.

 











Display Definition : Ramp


    CLICK  OK

        Berarti kita sekarang telah mempunyai spesifikasi untuk pembuatan ramp


Buat layer baru : missal Poly_pit_shell_r,
Selanjutnya kita copy duplicate batterblock Poly_pit_shell_D (ingetkan layer tersebut sebagai layer cadangan jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan), setelah kita copy kita off kan layer Poly_pit_shell_D

    Karena layer yang kita copy duplicate yaitu batterblock yang telah kita drape kan, maka tidak perlu kita drape lagi.

    Selanjutnya kita Insert ramp spec tersebut ke batterblock

STRIP DESIGN / RAMP / INSERT RAMP



Lead in dan Lead Out Distance  : masukkan saja nilai 50
Ramp Width  :  mo lebar berapa ramp kita : katakan 20
Lead in offset  :  masukkan saja nilai 10
Sample Length  :  masukkan saja nilai 10
Ramp Type  : pilih HARUS yang Constant Berm Ramp
Ramp Spec   : pilih ramp spec yang telah kita buat sebelumnya

Click  CAD Apply


        Pilih ingin di sisipkan dimana ramp tersebut



Setelah proses Insert Ramp selesai, langkah berikutnya sama seperti kita melakukan pembuatan crest & toe melalui project and offset ( C.4.4)

        Sekarang kita lakukan project and offset

STRIP_DESIGN / RAMP / PROJECT AND OFFSET

Set terlebih dahulu tab divider Setting

Tab Divider Setting 


Output Layer baik untuk crest, toe ramp dan rays samakan saja biar terbentuk dalam 1 layer, missal Dgn_P_Shell_R

        Untuk Control, pilih bench spec nya, dan yang lainnya lewatkan saja


Tab Divider Operations 

        Pada saat operation, agar kita belajar sekalian bagaimana cara membuat Switch back atau berbalik arah ramp yang kita bentuk, maka target value nya tidak kita arahkan hingga target tertinrggi, katakan pada suatu target tertentuk ramp akan berbalik arah.
Target value tertinggi missal di BCH20
Nah pada target di BCH08 ramp akan kita Switch back



Install method yang akan kita pergunakan adalah yang “Element”,

Agar tampil Pilihan Start Method, maka alihkan dulu kursor click bench dan kembali lagi ke element, maka akan tampilah start method, pilih start method pada urutan bench

Start value  : pilih bench terdekat dari elavasi terendah
Target value  : pilih bench dimana ramp akan di switch back

Letakkan kursor pada Installed element dan pick batterblock yang akan kita buat crest & toe nya melalui project and offset

Setelah kita pick SELALU nilai pada start value hilang, untuk itu pilih lagi

Lalu click  Install dan selanjutnya HARUS Apply JANGAN OK


Liha hasilnya, On kan layer Dgn_P_Shell_R


C.4.5.2  RAMP SWITCHBACK



Selanjutnya  click Switchback



Setelah Switchback kita lanjutkan


Start value  : pilih bench BCH08
Target value  : pilih bench Tertinggi BCH20

Letakkan kursor pada Installed element dan pick element batterblock  dimana arah ramp telah berbalik arah

Setelah kita pick SELALU nilai pada start value hilang, untuk itu pilih lagi
Lalu Click Apply

Lihat hasilnya



Proses berikutnya CREATE FINAL CREST LINE dan INTERSECT DESIGN/ELEMENT WITH SURFACE sama seperti apa yang telah kita lakukan sebelumnya









Tidak ada komentar:

Posting Komentar